Perasaan - Lamarieen Folie

Beberapa Hal Penting yang Tidak Boleh Hilang Dalam Suatu Hubungan

Beberapa Hal Penting yang Tidak Boleh Hilang Dalam Suatu Hubungan – Kebahagiaan di dalam sebuah hubungan tidak datang dengan mudah. Kita harus berjuang dan berusaha untuk melewati masalah terlebih dulu. Sebuah hubungan juga membutuhkan dedikasi, pengertian, kepercayaan, kesabaran, keseimbangan dan yang terpenting adalah rasa cinta.

Beberapa psikolog menganalisis perilaku hubungan percintaan manusia. Seiring waktu, mereka memahami, hubungan tidak selalu tampak seperti madu, tetapi juga bisa menjadi pahit. Menjalin sebuah hubungan yang sukses dan sehat itu tidak bisa didapatkan begitu saja.

Terlepas dari berapa pun usia kedua pasangan yang menjalani hubungan, perlu usaha dan juga memperhatikan hal-hal yang menjadi unsur penting di dalam hubungan. Misalnya seperti idn poker apk komunikasi, keyakinan, dan juga kepercayaan. Makanya fatal banget kalau hal-hal seperti itu sampai hilang dari hubungan yang kamu jalani, akibatnya gawat dan bisa berdampak buruk.

1. Komunikasi yang sehat

5 Hal Penting dalam Hubungan yang Fatal jika Sampai Hilang

Mungkin sebagian besar orang sudah mengetahui ini, yaitu tentang betapa pentingnya komunikasi yang sehat antara satu sama lain dalam sebuah hubungan. Karena perannya memang sepenting itu untuk menjaga hubungan berjalan dengan harmonis dan bahagia. Sebab tanpa adanya komunikasi yang baik dan sehat, tidak akan ada toleransi, pengertian, bahkan saling memahami. Jadi sudah terbayang kan sefatal apa akibatnya kalau hal ini sampai hilang.

2. Perilaku suportif antara satu sama lain

Hal penting lainnya yang juga bakalan fatal kalau hilang dari dalam hubungan ialah perilaku suportif kepada pasangan. Meskipun terlihat sebagai suatu hal yang sederhana, tapi sikap saling mendukung itu salah satu hal terpenting yang sangat diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat, lho. Kalau hal itu hilang dan tidak ada lagi perilaku suportif pada pasangan maka kedekatan pun nantinya akan merenggang, karena tujuan seseorang menjalin hubungan tentunya ingin memiliki partner yang mendukung dan selalu berada di sampingnya.

3. Waktu berkualitas bersama

Kemudian hal ketiga yang juga gak kalah fatalnya kalau hilang dari sebuah hubungan ialah waktu berkualitas bersama. Sesibuk apa pun itu sangat disarankan untuk membagi waktu untuk quality time bersama pasangan, kenapa? Karena hanya dengan quality time hubungan jadi terjaga kehangatannya, sehingga kedua belah pihak bisa tetap saling memahami dan tidak merasa asing. Makanya gawat dan fatal banget kalau waktu kebersamaan bersama pasangan sampai hilang dari dalam hubungan.

4. Tujuan dan keyakinan terhadap hubungan

Tujuan dan keyakinan terhadap hubungan yang dijalani juga gak boleh sampai hilang. Alasannya sangat masuk akal, yakni hubungan baru bisa bergerak maju dan berkembang jika didasari tujuan yang jelas. Begitu pula dengan keyakinan terhadap hubungan, kalau kedua belah pihak saling yakin maka hubungan pun bisa bertahan lama. Jadi jika kedua hal itu hilang, maka hubungan pun jadi tidak jelas arahnya dan berubah menjadi kacau.

5. Kesamaan yang menyatukan pribadi satu sama lain

Terakhir, pastikan bahwa kesamaan yang menyatukan pribadi satu sama lain di dalam hubungan tidak hilang. Pasangan belajar untuk saling memahami dengan adanya perbedaan, namun persamaanlah yang menciptakan persatuan.

Jadi jagalah baik-baik persamaan yang dimiliki bersama pasangan tak peduli sekecil apa pun itu. Karena jika tidak ada lagi yang menyatukan maka hubungan pun akan sulit untuk dipertahankan, dan akibatnya tentu saja putus. Itulah tadi beberapa hal terpenting di dalam hubungan yang fatal banget akibatnya kalau sampai hilang. Sebab tanpa adanya hal-hal tadi maka hubungan pun menjadi berantakan dan sulit untuk dipertahankan.

Jangan membuat kesalahan besar dengan meremehkan pasangan begitu saja karena ini bisa menjadi masalah besar di kemudian hari dalam hubungan. Meskipun dia selalu ada untuk kita di sepanjang waktu, jangan lupa dia juga membutuhkan cinta dan perhatian.

Tentu saja, sebagai pasangan kita harus saling memahami satu sama lain dengan baik. Bahkan, pasangan kita tidak perlu mempertanyakan apakah kita benar-benar peduli padanya.

Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan ke Media Sosial

Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan ke Media Sosial – Kesedihan atau nelangsa adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih, manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri. Kesedihan dapat juga dipandang sebagai penurunan suasana hati sementara, sedangkan depresi sering dicirikan dengan penurunan suasana hati yang persisten dan besar yang kadang disertai dengan gangguan terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan hariannya.

Menangis adalah salah satu indikasi dari kesedihan. Setiap orang punya bentuk pertahanan diri tertentu dalam menyelesaikan masalah. Jika orang dahulu biasa menyalurkan emosinya lewat diary atau blog pribadi, sekarang orang bisa leluasa membagikan lewat media sosial mereka. Semua pelepasan emosi sedih lewat media sosial, menurut penulis Rebecca Reid dalam The Conversation, erat kaitannya dengan istilah sadfishing.

Yang mana merupakan perilaku mengunggah materi sensitif emosional dan personal untuk mendapat simpati dan perhatian orang di internet. Padahal gak setiap orang yang menjadi pengikut agen idn poker99, memahami permasalahan yang di alami. Bahkan tak sedikit yang justru memberi komentar negatif atau melakukan perundungan siber (cyberbullying). Jika sudah tahu dampaknya, apa saja sih kesedihan yang gak perlu kamu tuangkan ke media sosial? Simak di artikel berikut, deh!

1. Kesedihan akibat keterasingan karena perubahan status persahabatan

5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Banyaknya platform media sosial sekarang, seharusnya bisa kamu manfaatkan sebagai sarana ekspresi dan eksplorasi yang positif. Namun kemudahan akses dan umpan balik yang orang berikan, cukup menggiurkan untuk melepaskan emosi negatif, bahkan yang berhubungan dengan relasi persahabatan.

Tapi kalau di pikir-pikir lagi, buat apa mencari perhatian orang karena tragedi yang menimpamu? Syukur-syukur kalau ada yang peduli, tapi kalau justru banyak yang memberi label kamu lebay bagaimana?

Alangkah baiknya kamu curhat sama orang yang di percaya daripada mencari perhatian di media sosial yang belum tentu orang memahaminya. Bukannya menerima simpati atau solusi, bisa jadi mereka jengah.

2. Kesedihan karena konflik hubungan romansa atau keluarga

Banyak yang masih berharap jika ada yang mengerti dirinya setelah menceritakan pengalaman soal hubungan personal dan keluarga. Mungkin kalau itu untuk tujuan positif supaya jadi pelajaran bagi orang, boleh-boleh saja.

Tak menutup kemungkinan kamu justru lebih sedih lagi apabila tak satu pun dari mereka yang simpati. Masalah hubunganmu dengan pasangan sebaiknya cuma kamu dan dia yang tahu. Pun persoalan dengan keluarga karena ini merupakan ranah privat individu.

3. Kesedihan karena gagal memenuhi tuntutan, seperti dalam akademik

Hidup ini bukan untuk meratapi kegagalanmu, apalagi buat urusan akademik. Sebab, yang namanya belajar itu pasti gak bisa lepas dari kegagalan. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan pada setiap bidang pelajaran.

Mengeluh boleh, tapi memberi tahu orang di media sosial tentang satu kegagalanmu itu kayaknya gak etis buat jadi kebiasaan. Bukankah justru dengan gagal, kamu bisa mengevaluasi diri dan lebih baik lagi? Kalau berhasil, baru pamerkan itu media sosial.

4. Kesedihan karena kerugian institusional atau masalah yang ada di kantor

Dengan membagikan masalah personal terkait kantor, bikin kamu di nilai gak profesional dalam bekerja. Bayangkan jika apa yang kamu bagikan di lihat sama rekan, atasan, atau bawahan! Nanti mereka jadi segan karena kamu terlihat seperti tak mampu mengendalikan emosi.

Simpan baik-baik rasa marah, sedih, hingga kecewa itu dan ubah jadi bahan bakar untuk semangat menghadapi pekerjaan selanjutnya. Atau, kamu bisa menyalurkannya kepada support system dan orang yang kamu percaya.

5. Kesedihan karena pelepasan seperti habis putus

Apa yang ada di benakmu ketika melihat teman mencurahkan perasaannya di media sosial karena habis putus? Kamu barangkali cuek dan berpikir bahwa itu hak dia, tapi gak setiap orang memiliki pemikiran seperti dirimu.

Ada dari pengikut mereka yang barangkali kurang nyaman dan menilai orang seperti itu memiliki pengendalian diri yang buruk. Kamu tentu gak mau bukan di cap seperti ini bukan?

Melepas emosi seperti kesedihan di media sosial, mungkin membuat lega sesaat. Tapi, itu gak menjamin masalah selesai atau orang lain mengerti keadaanmu.

Kalau pun emosi itu sudah gak bisa kamu atasi sendiri, kamu bisa meminta tolong pada profesional atau orang terdekat yang kamu percaya untuk membantu.