Kategori
Society

Sikap Orangtua ini Buat Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Keras Kepala

Sikap Orangtua ini Buat Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Keras Kepala

Sikap Orangtua ini Buat Anak Tumbuh Menjadi Pribadi yang Keras Kepala – Parenting adalah cara mengasuh dan mendidik anak. Anda tentu sudah sangat sering mendengar istilah ini kehidupan sehari-hari. Namun, sudah tepatkah pemahaman Anda tentang konsep parenting itu sendiri?

Berikut penjelasan singkat tentang pengertian parenting beserta jenis-jenisnya. Perkembangan seorang anak ditentukan oleh bagaimana pola didikan orangtua sejak dini. Hal ini akan membentuk karakter anak hingga kelak dia dewasa.

Masa anak-anak seharusnya penuh dengan pengajaran dan pola didikan yang tak hanya bisa mendukung idn poker apk pertumbuhan fisik, namun juga emosionalnya. Tanpa disadari, ternyata ada lima sikap orangtua yang bisa mendukung anak memiliki karakter keras kepala, lho.

1. Memarahi anak saat tidak nurut perkataan orangtua
Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

Anak yang keras kepala bisa berasal dari kebiasaan orangtua yang kerap memarahi sang anak. Saat marah, orangtua cenderung akan bersuara tinggi, mungkin kasar dan membentak anak. Hal ini dilakukan orangtua karena anak tidak menuruti perkataannya atau bisa juga karena anak tantrum.

Padahal, sang anak hanya butuh untuk didengar saat mereka marah dan kesal. Anak tidak menuruti perkataan orangtua karena mereka tidak nyaman dan tidak suka, jadi lebih baik bicarakan perlahan dan lembut pada anak.

2. Selalu menuruti maunya anak agar diam
Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

Beberapa orangtua pasti pernah melakukan hal yang diinginkan anak agar mereka berhenti merengek atau menangis. Menuruti kemauan anak memang bisa membuat mereka diam seketika, tetapi ternyata itu tidak terlalu baik, lho.

Pasalnya, anak seakan memiliki senjata untuk membuat orangtuanya terus mengabulkan permintaannya. Orangtua yang tidak sabaran pasti akan terus meladeni dan menuruti anak. Padahal, itu akan membentuk karakter anak menjadi keras kepala di kemudian hari.

3. Terlalu melarang semua perilaku anak
Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

Selain terus menuruti anak, terlalu melarang semua perilaku anak juga sama tak baiknya. Orangtua yang posesif dan protektif juga akan mendukung anak tumbuh menjadi keras kepala. Masa anak-anak adalah masa dimana mereka mengeksplorasi dan menemukan hal-hal baru.

Jadi, ketimbang terus melarang semua hal yang dilakukan, akan lebih baik jika orangtua mengarahkan anak untuk melakukan apa yang dia suka dalam hal yang lebih positif. Sehingga anak akan tumbuh menjadi lebih percaya diri.

4. Tidak pernah mendengarkan dan berdiskusi dengan anak
Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

Jangan merasa ketika menjadi orangtua maka kamu akan selalu benar. Ada kalanya kamu perlu membuka diskusi dan mendengar pendapat sang anak. Orangtua tidak boleh egois dan membuat anak terkekang dengan segala peraturan yang ada.

Bukalah obrolan dengan anak dan dengarkan pendapatnya terhadap berbagai hal. Orangtua kemudian bisa menjadi penasihat yang bisa memberikan jalan tengah saat ada pendapat yang tak sejalan.

5. Orangtua tidak memiliki pendirian akan suatu hal
Jarang Disadari, 5 Sikap Orangtua yang Bisa buat Anak Keras Kepala

Sikap inkonsistensi dari orangtua juga jadi pemicu anak tumbuh menjadi keras kepala. Misal dalam satu momen ketika anak meminta dengan marah maka orangtua mengabulkan. Namun di momen lain, jika anak meminta dengan marah, orangtua malah lebih marah.

Hal ini akan menimbulkan kebingungan bagi sang anak, karena mereka tidak dapat membedakan mana perilaku yang benar. Oleh karenanya, jangan sampai orangtua menjadi tidak konsisten terhadap keputusannya sendiri.

Jika mengutip definisi dari APA (American Psychological Association), parenting adalah suatu pola pengasuhan anak oleh orang dewasa (tidak terbatas dengan hubungan biologis) yang memiliki tiga tujuan utama:

  • Memastikan anak-anak selalu dalam keadaan sehat dan aman.
  • Mempersiapkan anak-anak agar tumbuh menjadi produktif.
  • Menurunkan nilai-nilai budaya.

Sedangkan jika mengikuti definisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, parenting di pahami sebagai sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dengan tujuan mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual. Dalam definisi ini juga di jelaskan bahwa parenting terjadi sejak anak masih berada dalam kandungan hingga ia dewasa.