Kategori
Uncategorized

Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan ke Media Sosial

Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan ke Media Sosial

Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan ke Media Sosial – Kesedihan atau nelangsa adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih, manusia sering menjadi lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri. Kesedihan dapat juga dipandang sebagai penurunan suasana hati sementara, sedangkan depresi sering dicirikan dengan penurunan suasana hati yang persisten dan besar yang kadang disertai dengan gangguan terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan hariannya.

Menangis adalah salah satu indikasi dari kesedihan. Setiap orang punya bentuk pertahanan diri tertentu dalam menyelesaikan masalah. Jika orang dahulu biasa menyalurkan emosinya lewat diary atau blog pribadi, sekarang orang bisa leluasa membagikan lewat media sosial mereka. Semua pelepasan emosi sedih lewat media sosial, menurut penulis Rebecca Reid dalam The Conversation, erat kaitannya dengan istilah sadfishing.

Yang mana merupakan perilaku mengunggah materi sensitif emosional dan personal untuk mendapat simpati dan perhatian orang di internet. Padahal gak setiap orang yang menjadi pengikut agen idn poker99, memahami permasalahan yang di alami. Bahkan tak sedikit yang justru memberi komentar negatif atau melakukan perundungan siber (cyberbullying). Jika sudah tahu dampaknya, apa saja sih kesedihan yang gak perlu kamu tuangkan ke media sosial? Simak di artikel berikut, deh!

1. Kesedihan akibat keterasingan karena perubahan status persahabatan
5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Banyaknya platform media sosial sekarang, seharusnya bisa kamu manfaatkan sebagai sarana ekspresi dan eksplorasi yang positif. Namun kemudahan akses dan umpan balik yang orang berikan, cukup menggiurkan untuk melepaskan emosi negatif, bahkan yang berhubungan dengan relasi persahabatan.

Tapi kalau di pikir-pikir lagi, buat apa mencari perhatian orang karena tragedi yang menimpamu? Syukur-syukur kalau ada yang peduli, tapi kalau justru banyak yang memberi label kamu lebay bagaimana?

Alangkah baiknya kamu curhat sama orang yang di percaya daripada mencari perhatian di media sosial yang belum tentu orang memahaminya. Bukannya menerima simpati atau solusi, bisa jadi mereka jengah.

2. Kesedihan karena konflik hubungan romansa atau keluarga
5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Banyak yang masih berharap jika ada yang mengerti dirinya setelah menceritakan pengalaman soal hubungan personal dan keluarga. Mungkin kalau itu untuk tujuan positif supaya jadi pelajaran bagi orang, boleh-boleh saja.

Tak menutup kemungkinan kamu justru lebih sedih lagi apabila tak satu pun dari mereka yang simpati. Masalah hubunganmu dengan pasangan sebaiknya cuma kamu dan dia yang tahu. Pun persoalan dengan keluarga karena ini merupakan ranah privat individu.

3. Kesedihan karena gagal memenuhi tuntutan, seperti dalam akademik
5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Hidup ini bukan untuk meratapi kegagalanmu, apalagi buat urusan akademik. Sebab, yang namanya belajar itu pasti gak bisa lepas dari kegagalan. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan pada setiap bidang pelajaran.

Mengeluh boleh, tapi memberi tahu orang di media sosial tentang satu kegagalanmu itu kayaknya gak etis buat jadi kebiasaan. Bukankah justru dengan gagal, kamu bisa mengevaluasi diri dan lebih baik lagi? Kalau berhasil, baru pamerkan itu media sosial.

4. Kesedihan karena kerugian institusional atau masalah yang ada di kantor
5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Dengan membagikan masalah personal terkait kantor, bikin kamu di nilai gak profesional dalam bekerja. Bayangkan jika apa yang kamu bagikan di lihat sama rekan, atasan, atau bawahan! Nanti mereka jadi segan karena kamu terlihat seperti tak mampu mengendalikan emosi.

Simpan baik-baik rasa marah, sedih, hingga kecewa itu dan ubah jadi bahan bakar untuk semangat menghadapi pekerjaan selanjutnya. Atau, kamu bisa menyalurkannya kepada support system dan orang yang kamu percaya.

5. Kesedihan karena pelepasan seperti habis putus
5 Kesedihan yang Gak Perlu Dituangkan di Media Sosial, Jangan Diobral!

Apa yang ada di benakmu ketika melihat teman mencurahkan perasaannya di media sosial karena habis putus? Kamu barangkali cuek dan berpikir bahwa itu hak dia, tapi gak setiap orang memiliki pemikiran seperti dirimu.

Ada dari pengikut mereka yang barangkali kurang nyaman dan menilai orang seperti itu memiliki pengendalian diri yang buruk. Kamu tentu gak mau bukan di cap seperti ini bukan?

Melepas emosi seperti kesedihan di media sosial, mungkin membuat lega sesaat. Tapi, itu gak menjamin masalah selesai atau orang lain mengerti keadaanmu.

Kalau pun emosi itu sudah gak bisa kamu atasi sendiri, kamu bisa meminta tolong pada profesional atau orang terdekat yang kamu percaya untuk membantu.

Kategori
Uncategorized

Etika Menggunakan Media Sosial Agar Berinteraksi Lebih Nyaman

Etika Menggunakan Media Sosial Agar Berinteraksi Lebih Nyaman

Etika Menggunakan Media Sosial Agar Berinteraksi Lebih Nyaman – Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Zaman sekarang komunikasi sudah lebih banyak dilakukan melalui media sosial, terlebih dengan kondisi pandemi yang membatasi ruang gerak. Dalam berinteraksi dengan pihak lain di media sosial tentu saja kita sebaiknya menjalaninya dengan etika tertentu seperti layaknya berinteraksi melalui tatap muka.

Hal tersebut tidak lain bertujuan untuk berinteraksi dengan sopan dan menjaga kenyamanan semua pihak. Berikut adalah beberapa etika yang sebaiknya kita terapkan dalam Daftar ID Club388 menggunakan media sosial.

1. Hindari oversharing
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Ketika menggunakan media sosial sebaiknya hindari oversharing.  Oversharing ini adalah berbagi terlalu banyak hal-hal yang sifatnya pribadi dan intim atau bahkan terlalu banyak berbagi hal-hal yang kurang bermanfaat. Hindari juga berbagi di media sosial ketika sedang berada di bawah pengaruh alkohol karena terlihat gak bertanggung jawab, ceroboh, dan rentan berujung penyesalan.

2. Beri saran hanya ketika diminta
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Gak hanya di media sosial, dalam kehidupan nyata pun sebaiknya kita hanya memberikan saran ketika di minta. Di media sosial banyak orang yang memberikan saran dan kritikan pada orang lain yang gak terlalu di kenal. Apabila saran dan kritik di sampaikan dengan tujuan dan bahasa yang baik, mungkin masih bisa di terima. Namun tetap lebih bijak hindari memberikan saran pada siapa saja tanpa di minta, terutama jika gak kenal dan gak bisa menggunakan bahasa yang baik dan santun.

3. Jangan menjadi typo police
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Typo police adalah mereka yang gemar mengoreksi kesalahan orang lain dalam penulisan yang gak sesuai kata baku, kaidah penulisan yang baik dan benar, grammar, atau bahkan pengucapan. Ketika menjadi typo police dan melaksanakan “tugas” dengan menyasar berbagai orang di media sosial dan mengoreksi di depan umum, Anda sudah menjadi orang yang sangat menyebalkan. Jika ingin mengoreksi kesalahan demikian, sampaikan dengan cara mengedukasi atau sampaikan di media tertutup, bukan mengoreksi dengan mempermalukan di depan umum.

4. Post foto teman dalam kondisi gak layak
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Teman yang terlihat gak layak ini misalkan hasilnya buram, teman sedang tak sengaja memejamkan mata, atau hal lain yang di luar kondisi alami teman ya intinya. Selain tindakan yang egois, kita juga tampak gak peduli perasaan dan emosi teman kita. Demikian juga ketika melakukan editing, biasakan untuk mengedit semua orang dalam foto, gak hanya mengedit wajah sendiri agar tampak paling terang, halus, dan menarik.

Jadi mari hindari kebiasaan yang berpegang pada prinsip “biarin deh dia atau mereka jelek, yang penting aku cakep.” saat mengunggah foto bersama-sama. Lagipula bukankah akan lebih menyenangkan jika dalam foto, tampak baik dan menarik semuanya?

5. Selalu minta izin sebelum mengunggah
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Mirip dengan poin nomor empat, kita harus memastikan bahwa teman kita mengizinkan kita mengunggah foto dengannya atau di tempat tinggalnya. Ketika berfoto di tempat tinggal orang lain, biasakan meminta izin karena tempat tinggal merupakan tempat pribadi (privacy) dan kita sebaiknya gak melanggar privacy orang lain. Selain itu, kita juga menunjukkan bahwa kita adalah pribadi yang paham etika, memiliki sopan santun, dan menghargai perasaan orang lain.

6. Perhatikan kenyamanan orang lain di tempat umum
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Ketika merekam sebuah momen di tempat umum dan mengunggahnya di media sosial, pastikan kita gak mengganggu kenyamanan orang lain. Hal tersebut terkait ketika merekam, kita gak terlalu bising. Pergerakan kita gak mengganggu kegiatan orang lain, dan tetap sampaian izin atau minimal permisi.

7. Etika menghubungi melalui messengger app
7 Etika Menggunakan Media Sosial, Agar Berinteraksi Lebih Nyaman 

Sebaiknya mengirimkan pesan di jam kerja jika terkait pekerjaan. Karena kita juga harus menghargai kehidupan pribadi orang lain di luar jam kerja. Hindari mengirim pesan yang bersifat spam. Dan sebaiknya langsung ke inti yang ingin disampaikan diiringi dengan salam pembuka. Dan penutup atau minimal ucapan terima kasih.

Demikian juga ketika membalas pesan, usahakan membalas dalam kurun waktu maksimal 24 jam setelah kita membaca pesan. Ketika pesan yang di kirimkan tidak kunjung di balas. Boleh mengirimkan ulang sebagai pengingat setelah 24 jam karena bisa saja penerima pesan sedang sangat sibuk. Atau ada keperluan pribadi yang menyebabkannya tidak bisa bergegas membalas pesan.

Etika dalam menggunakan media sosial yang bersinggungan dengan kehidupan sehari-hari justru kerap di abaikan. Semoga kita semua selalu menjadi manfaat dan tetap bijak dalam berinteraksi di media sosial ya!