Kategori
Relationship

Mengatur Kesibukan saat Menjalin Hubungan

Dampak Buruk Jika Gak Bisa Mengatur Kesibukan saat Menjalin Hubungan

Mengatur Kesibukan saat Menjalin Hubungan – Punya pacar sibuk kerja dan mengejar ambisinya memang sangat membanggakan buat Anda. Namun, di sisi lain, ada kalanya Anda merasa sedih saat harus menghadapi kesibukan dia yang segudang. Memang hidupmu gak harus tentang seputar percintaan saja, masih banyak hal penting dan seru lainnya yang bisa kamu lakukan.

Namun kalau kamu gak pandai dan adil membagi waktu untuk melakukan aktivitas atau kesibukanmu. Maka hal tersebut bisa membawa masalah baru, khususnya ketika kamu sedang menjalin hubungan percintaan.

Sebenarnya apa saja sih dampak buruk yang ditimbulkan kalau kamu gak bisa mengatur kesibukan ketika menjalin hubungan? Yuk, simak IDN Poker Apk terus poin-poin berikut ini.

Hubungan terasa hambar dan membosankan

Menyibukkan diri tentu boleh saja, apalagi kamu melakukan hal yang produktif dan positif. Tetapi jangan sampai kamu lupa merawat hubungan dengan mencurahkan kasih sayang meskipun secara sederhana.

Karena gak menutup kemungkinan terlalu cuek dengan hubungan dengan alasan banyak kesibukan, bisa membuat jalinan hubunganmu jadi hambar dan membosankan. Sebab gak ada momen baik yang coba dilakukan untuk saling menunjukkan perasaan cinta satu sama lain.

Pasangan berpotensi buat selingkuh

Merasa gak puas dan kurang perhatian bisa jadi salah satu faktor kenapa seseorang bisa memilih berselingkuh. Sebab dia merasa gak menemukan kenyamanan dan hal yang dia inginkan dari pasangannya.

Jadi berhati-hatilah dan coba lihat dirimu sendiri lagi, apakah benar kalau selama ini kesibukanmu sudah sampai tahap mengabaikan pasangan. Karena hal tersebut bisa jadi celah dan alasan pasangan menduakan dirimu suatu saat nanti.

Rawan terjadi pertengkaran

Terlalu fokus dengan dunia sendiri bisa membuat pasangan jadi merasa sendirian dan kesepian. Hal itu bisa memicu rasa kesal dan emosi yang akhirnya berujung pada pertengkaran dan bisa terjadi berulangkali. Memang benar kalau sebaik-baiknya hubungan pasti pernah dan beberapa kali mengalami adu argumen atau perbedaan pendapat.

Namun pertengkaran yang terjadi dalam hubunganmu sudah berlebihan dan justru yang membuat kalian bertengkar karena masalah yang sama. Misalnya saja keluhan pasangan yang menganggapmu gak adil membagi waktu dan kesibukan.

Pasangan jadi meragukan keseriusanmu

Karena kurangnya waktu dan perhatian yang kamu berikan maka pasangan bisa menyimpulkan yang macam-macam tentang dirimu. Pasangan bisa mengira kalau kamu gak begitu menaruh keseriusan padanya sebab selama ini kamu hanya fokus dengan kepentingan diri sendiri.

Dia seolah berjuang sendirian dan merasakan cinta sepihak, tentu saja hal itu membuat pasangan jadi overthinking dan membuat kesimpulan sendiri tentang perasaanmu yang sesungguhnya.

Komunikasi sering terhambat

Kesibukan yang gak diimbangi dengan komunikasi bisa membuat hubungan berakhir gak baik. Terlalu terpaku dengan duniamu sendiri dan mengabaikan komunikasi maka sudah pasti akan banyak salah paham yang timbul.

Karena ada berbagai hal yang membuatmu dan pasangan jadi salah menangkap maksud dan tujuan kalian sebenarnya. Kalau komunikasi saja terhambat maka selanjutnya hubungan akan sulit bertahan.

Bijaklah dalam membagi waktu, apalagi kalau kamu memutuskan berkomitmen dengan seseorang. Jangan sampai kamu meremehkan pentingnya komunikasi dan saling memberi cinta dan kasih sayang di tengah kesibukanmu.

Kategori
Relationship

Masih Sering Insecure sama Hubungan Kamu?

Masih Sering Insecure sama Hubungan Kamu? Sadari Sebelum Jadi Kronis

Masih Sering Insecure sama Hubungan Kamu?Insecure adalah istilah untuk menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri.

Semenjak isu kesehatan mental mulai mendapat tempat, kata insecurity sepertinya cukup dekat di telinga generasi muda saat ini. Dalam psikologi klinis, insecurity yang dialami oleh seseorang, maupun hubungannya bersama pasangan, erat kaitannya dengan gaya pengasuhan oleh caregiver di awal masa tumbuh.

Selain itu, faktor terkait insecurity termasuk pada self-esteem yang rendah dan pola asuh anxious attachment. Kabar baiknya, setiap orang punya kesempatan sama untuk mengatasi masalah ini. Berikut IDNPlay Deposit Pulsa 10000 beberapa penjelasan ahli, saran, serta penerapannya dalam suatu hubungan.

Salah satu cara mengatasi insecurity adalah dengan meningkatkan self-awareness

Menurut psikolog klinis, Leslie Becker-Phelps, kunci dalam hubungan yang sehat adalah meningkatkan awareness. Becker-Phelps mengawali kesadaran dengan lebih terkoneksi terhadap diri dan orang-orang di sekitar, yang mana bisa digali lagi dengan hal-hal seperti berikut ini:

  • Sensasi yang kamu alami pada tubuh, di mana akan membantu mengetahui apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu pikirkan saat itu;
  • Pikiran tentang dirimu atau pasangan, yang berpengaruh pada emosi dan sensasi;
  • Emosi yang kamu alami, menurut Becker-Phelps, perlu dikategorikan secara lebih spesifik. Alih-alih kamu bilang ‘aku kesal’, kamu bisa memecah jadi emosi yang lebih akurat seperti ‘sedih’, ‘marah’, atau ‘bersalah’. Bagaimana kamu merasakan emosi tertentu juga dipengaruhi oleh pikiranmu;
  • Pola hubungan dari waktu ke waktu, yang mana mempengaruhi pengalaman dan kepercayaan diri.

Alih-alih melihat kekurangan, fokus saja pada kelebihan yang kamu punya

Saat kamu merasa insecure, kamu barangkali lebih fokus pada kekurangan. Padahal di waktu yang sama, hubungan adalah tentang dua orang yang memiliki kualitas serta kekuatan untuk saling menopang. Agar merasa aman dengan hubungan yang sedang kamu rajut, kenali dulu kelebihan kamu.

Dilansir Psychologytoday, psikolog dan penulis, Jennice Vilhauer, memberikan beberapa bocoran mengenai bagaimana orang mengelola insecurity dalam hubungan. Salah satunya adalah mengenali dan percaya pada nilai hidup yang kamu punya.

Insecurity dalam hubungan bisa jadi berakaitan dengan pendekatan pola asuh semasa kecil

Dilansir Psychcentral, Margarita Tartakovsky, mengatakan bahwa jika seseorang mengalami rasa tidak aman terhadap hubungan yang sedang dijalani, sering cemas, kesepian dan jealous, kemungkinan orang tersebut memiliki anxious attachment. Anxious attachment juga dijelaskan oleh Tartakovsky dengan tanda ketika pasangan mulai mengomentari tentang perilaku needy atau clingy.

Dalam hal ini, anxious attachment menurut Tartakovsky, merujuk pada pola asuh semasa kecil. Beberapa bayi menerima perhatian yang tidak konsisten, padahal pada masa krusial ini, mereka masih membutuhkan perawatan penuh untuk tumbuh hingga bisa survive.

Namun Anxious attachment bukan sesuatu yang permanen. Jika kamu mengalami hal yang sama, kamu masih bisa meningkatkan self-wareness dan self-campassion untuk membangun hubungan yang lebih sehat, baik dengan dirimu maupun dengan pasangan.

Dengan self-campassion dan self-awareness, muncul kenyamanan pada diri, yang membantu terkoneksi secara lebih aman dengan pasangan

Sementara itu, self-compassion bisa kamu mulai dengan melakukan perubahan secara personal. Contoh sederhananya adalah saat kamu terbiasa mengkritik dirimu terlalu keras, mulai sekarang kamu dapat ubah dengan kata-kata yang lebih suportif.

Barangkali melakukan cara ini terdengar sedikit ‘gila’. Namun, kerap kali afirmasi positif diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Kalau bukan kamu yang lebih perhatian terhadap dirimu, lantas mau menunggu siapa lagi? Berharap pada orang lain hanya menghabiskan waktu, terlebih ketika kamu sudah terlalu lama menengadah dan tidak ada yang mengulurkan tangannya.

Dengan self-campassion dan self-awareness, muncul kenyamanan pada diri, yang mana akan membantu kamu terkoneksi secara aman dengan pasangan. Lanjut lagi, penulis dari buku Insecure in Love: How Anxious Attachment Can Make You Feel Jealous, Needy, and Worried and What You Can Do About It ini, mengatakan bahwa ketika kamu sudah bisa menerapkan cara tersebut, kamu dapat mengomunikasikan apa yang kamu butuhkan dengan lebih jelas. Secara emosional, hubungan dengan pasangan menjadi lebih intim dan sehat.

Berada dalam suatu hubungan, tak lantas membuatmu kehilangan sisi independen diri

Hubungan yang sehat melibatkan dua orang yang sehat pula. Namun sering kali, hubungan romantis mengaburkan batasan dan apa yang sebenarnya kamu inginkan. Maka dari itu, mengelola identitas diri menjadi penting untuk membentuk keseimbangan dalam hubungan.

Vilhauer menempatkan pentingnya independen diri pada urutan berikutnya. Menurutnya, menjadi seseorang yang antusias terhadap tujuan hidup terlihat lebih atraktif bagi pasangan.

Insecurity dalam hubungan romansa bisa muncul pada siapa saja. Meski begitu, kamu masih bisa mengelola ini dengan cara yang lebih adaptif demi terciptanya hubungan jangka panjang yang sehat.

Kategori
Relationship

Perilaku Toksik Bikin Putuskan Hubungan Sepihak

Perilaku Toksik yang Bikin Pasangan Auto Putuskan Hubungan Sepihak

Perilaku Toksik Bikin Putuskan Hubungan Sepihak – Kata toxic berarti ‘racun’. Normalnya, orang tidak ingin terkena racun di dalam semua aspek kehidupan, termasuk hubungan.

Perilaku toxic tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga berdampak buruk pada sebuah hubungan asmara. Oleh karena itu, sebisa mungkin kamu harus menghindari sikap dan perilaku toxic agar hubungan yang kamu jalani bersama pasangan bisa langgeng dan harmonis terus.

Namun kadangkala, perilaku toxic sering gak disadari dan pasangan tiba-tiba meninggalkanmu begitu saja. Akhirnya, kamu pun akan merana dan kecewa sendiri. Ada pun IDNPlay Deposit Pulsa 10000 perilaku toksik yang dapat membuat pasangan langsung memutuskan hubungan sepihak denganmu dapat diketahui di bawah ini.

Memanipulasi seolah dia yang selalu salah dalam hubungan

Jangan karena dia mencintaimu lantas kamu berlaku egois dalam hubungan, apa lagi jika memanipulasi pertengkaran seolah dia yang selalu salah dan mengungkit setiap kesalahan dia di masa lalu. Sikapmu ini sangatlah gak dewasa dan termasuk toxic. Gak hanya pasangan saja yang kamu rugikan, tapi juga dirimu sendiri karena kamu harapanmu untuk hidup bersamanya akan sirna.

Kasar secara ucapan dan perilaku

Jika kamu mencintai pasanganmu, pastilah kamu memperlakukannya dengan sangat baik. Gak ada perlakukan kasar padanya.  Jika kamu kasar, entah ucapan maupun tindakan, maka hal itu dapat membuat pasangan kesal denganmu dan memilih untuk pergi.

Kamu mengekang dengan mengatur segala kehidupan dirinya

Dia sekarang ini memang pasanganmu, tapi bukan berarti dirinya adalah milik kamu sepenuhnya. Jangan mengekang dia dengan mengatur hidupnya karena itu dapat membuatnya jadi tertekan dan hilang cinta padamu. Akhir yang gak diinginkan bila kamu berperilaku seperti ini, maka dia akan pergi tanpa kabar apa pun untukmu.

Selingkuh darinya

Melakukan perselingkuhan adalah sebuah hal toxic yang gak bisa ditoleransi. Jadi, wajar saja bila nanti pasanganmu akan pergi meninggalkanmu dan memutuskan hubungan secara sepihak. Dirinya sudah benar-benar kecewa dan trauma dengan sikapmu ini. Jika dimaafkan begitu saja, di kemudian hari kamu pasti akan melakukannya lagi tanpa rasa bersalah.

Hanya memanfaatkan dirinya demi kepentinganmu saja

Siapa yang gak kesal jika cintanya hanya dibalas dengan sebuah pemanfaatan saja? Pasanganmu pun akan marah dan kesal dengan dirimu. Kamu sudah keterlaluan padanya dan gak ada kata maaf selain dia meninggalkanmu.

Itulah tadi sederet perilaku toxic yang bikin pasangan langsung memutuskan sepihak denganmu. Jika kamu mencintainya, maka jangan lakukan lima perilaku di atas dan perbaiki dirimu agar hubungan kalian langgeng.

Kategori
Relationship

Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng

Studi Menemukan Rasa Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng

Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng – Menjalani pernikahan, setiap pasangan suami-istri harus memiliki dua hal dalam hubungan mereka agar pernikahan bisa bahagia dan langgeng hingga tua. Banyak orang mungkin penasaran, apa yang bisa membuat pernikahan bahagia dan langgeng?

Setiap orang punya kesempatan hidup bersama dengan orang yang dicintai. Namun, tidak setiap dari mereka bisa mendukung. Tak hanya pada tahap pacaran, pasangan yang telah bertahun-tahun menikah, pun belum tentu bisa bersama selamanya.

Sementara itu, ada pula kisah cinta dari kekasih yang mampu bertahan hingga maut. Sejalan dengan topik ini, kami mencari tahu apa saja indikator yang membuat hubungan bertahan lama. Berikut ulasan dari beberapa ahli dan hasil Live22 Indonesia studi tentang hubungan.

Salah satu hasil studi dari O’Leary menekankan pada  passion for life , di mana emosi yang kuat berperan penting dalam hubungan

Siapa sangka bahwa pemikiran sedikit obsesif terhadap pasangan, akan berdampak positif pada hubungan? Setidaknya, prinsip ini berlaku bagi perempuan.

Menurut penelitian O’Leary, dimensi lain dari indikator hubungan yang berjalan lama, menunjukkan pemikiran pemikiran obsesif pada pasangan. Perempuan tak begitu peduli di mana pasangannya berada saat itu. Mereka justru mengembangkan pemikiran obsesif yang masih dalam batas wajar.

O’Lear kuaty dan mengikuti juga  semangat hidup,  di mana emosi memengaruhi hubungan percintaan individu. Hubungan yang berlandaskan  gairah,  sering kali berkolaborasi bersama  gairah  dari hobi, bahkan aktivitas politik secara pribadi.

Otak kita dirancang sedemikian rupa untuk menerima respons yang sama kuatnya antara frekuensi hubungan asmara dengan hal-hal yang menarik bagi kita.

Jeli memilih topik yang penting untuk dibahas, menjadi salah satu rahasia pernikahan yang langgeng

Setelah menikah atau ketika dua orang hidup bersama, pasangan memang menemukan persamaan dalam beberapa hal. Namun pada satu waktu, tak bisa ditampik bahwa keduanya merupakan orang dengan karakter berbeda. Meski bukan perkara mudah, usaha untuk menyesuaikan itu, sebenarnya berlangsung melalui proses dari waktu ke waktu.

Melansir dari Psychcentral, Psikolog dan Ahli Kesehatan Mental, John Grahol, membagikan lima aspek rahasia dalam hubungan pernikahan. Ia menyarankan supaya lebih jeli dalam memilih topik bahasan yang perlu dibicarakan bersama pasangan.

Grahol memisalkan, apakah seseorang sungguh-sungguh ingin bertengkar karena hal kecil seperti siapa yang harus membersihkan kamar mandi, atau menyimpan energi untuk topik penting seperti kondisi keuangan, karier, atau pendidikan anak.

Begitu banyak pasangan bertengkar karena sesuatu yang tak perlu. Termasuk, ketika hal itu di luar dari konteks isu penting dalam hubungan.

Peneliti menemukan 12 analisis faktor yang menjadi penguat hubungan

Menurut jurnal Social Psychological and Personality Science (2012), psikolog Stony Brook University, K. Daniel O’Leary dan timnya, menyebutkan bahwa tak banyak orang yang masih saling mencintai dalam kurun waktu 10 tahun pernikahan. Namun O’Leary dan tim justru menemukan analisis faktor yang dapat menguatkan pernikahan pada mereka yang hubungannya langgeng.

Faktor penguat hubungan itu dibagi menjadi 12 dimensi, yang mana beberapa di antaranya adalah berpikir positif terhadap pasangan (baik saat bersama atau tidak), menunjukkan perhatian dan minat pada hubungan seksual, berbagi judul novel dan aktivitas menantang, hingga perasaan bahagia secara umum dalam diri seseorang.

Sementara itu, ada hal lain yang justru bisa menghambat hubungan pernikahan. Misalnya, bersikap needy

Dilansir lamarieeenfolie.com, psikolog dan penulis Esther Perel, menyebutkan bahwa bersikap terlalu membutuhkan pasangan adalah musuh dari hubungan romantis jangka panjang.

“Ketika aku melihat pasanganku melakukan apa yang menarik menurutnya, aku melihat dan memahami beberapa pemahaman baru, bahwa kita masih bisa saling terbuka dan berada di sisi satu sama lain. Jika kalian ingin mempertahankan hubungan, beri kesempatan pasangan melakukan apa yang mereka suka,” terang Perel.

Terlalu membutuhkan pasangan, yang dapat diartikan ketika kita mencari rasa aman dan stabilitas darinya, sikap ini akan menghalangi keberlangsungan hubungan itu sendiri. Namun saat kita tahu kapan waktunya bersikap independen, ini akan berdampak baik pada hubungan.

Lantas, apa saja faktor yang memengaruhi kepuasan pada hubungan yang langgeng dan bahagia?

Dilansir lamarieeenfolie.com, Antropolog Biologi dan Peneliti Senior dari The Kinsey Institute, Helen Fisher, memberikan temuan mengenai tiga elemen esensial neuro-kimia pada pada orang dengan kepuasan hubungan tinggi. Fisher melakukan scan otak dan hasil komponen itu terdiri dari empati, mengendalikan perasaan dan stres, serta mengembangkan pandangan positif terhadap pasangan.

Pada hubungan bahagia, individu mencoba memahami perspektif dari pasangan, alih-alih selalu bersikap membenarkan diri. Mengendalikan diri dalam hal ini, menurut Fisher, juga tentang mengontrol kata-kata yang keluar ketika kita marah, hingga aktivitas coping seperti pergi olahraga, membaca buku, atau bermain dengan hewan peliharaan.

Mencoba melihat pandangan positif dari pasangan, mungkin terdengar seperti ilusi positif. Namun pada saat tertentu, ini dibutuhkan untuk mengurangi pemikiran negatif.

Tidak ada pasangan yang sempurna di dunia. Meski demikian, hubungan yang sempurna dapat terwujud bersedia kita bersedia fokus pada hal yang penting. Latihan mempraktikkan  pola pikir  ini, bukan hanya baik untuk pikiran, melainkan juga untuk hubungan.

Kategori
Relationship

Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Harmonis

Cara agar Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Seru dan Harmonis

Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Harmonis – Tidak ada yang ingin berpisah dengan pasangannya, apalagi setelah menikah. Namun, terkadang hubungan jarak jauh tidak dapat dihindari karena berbagai alasan termasuk pekerjaan.

Menjalani hubungan jarak jauh atau LDR memang tidak semudah seperti yang dibayangkan. Seringkali masalah datang kepada pasangan yang sedang menjalani LDR, mulai dari hal  yang kecil hingga besar. Masalah yang paling umum terjadi, tentu saja rasa bosan!

Pastinya, rasa bosan kala LDR tidak boleh dibiarkan dan harus diatasi. Nah, berikut ini webingmedia.com membagikan cara agar hubungan dengan pasangan saat LDR tetap seru dan harmonis, sehingga rasa bosan bisa dicegah! Disimak, yuk!

Luangkan waktu untuk sekedar video call dengan pasanganmu

Minimnya komunikasi bisa menjadi hal yang memicu adanya rasa bosan dalam suatu hubungan. Apalagi ditambah adanya jarak antara kalian, wah bahkan urusan jarang berkomunikasi saja bisa berdampak besar nantinya.

Luangkanlah waktu untuk melakukan video call dengan pasanganmu. Selain untuk melepas rindu, pasanganmu juga jadi tahu bahwa kamu masih memperhatikannya.

Beri tahu ia kabarmu, juga tentang hal lainnya yang mampu mempererat ikatan antara kalian. Hal ini bisa menumbuhkan rasa sayang kembali, walaupun hanya sebatas bersapa melalui dunia maya.

Sesekali, kirimkan ia makanan melalui fitur ojek online

Kamu juga harus memanfaatkan kecanggihan teknologi sekarang, nih. Sudah ada fitur pengiriman makanan yang dapat kita lakukan walau berbeda kota melalui aplikasi ojek online. Nah, kamu bisa banget sesekali mengirimkan pasanganmu makanan melalui kecanggihan teknologi ini!

Pasanganmu pasti akan merasa bahwa kamu masih memperhatikannya. Dengan begini, jauhnya jarak jadi tidak berarti lagi, deh!

Hubungan Jarak Jauh Didasari Dari Bagaimana Kualitas Komunikasi Pasangan

Jangan lupa untuk selalu memberi kabar satu sama lain

Bagi kalian para pejuang LDR, memberi kabar merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan, nih. Salah paham bisa saja terjadi jika kalian meremehkan hal ini, lho. Walaupun jarak memisahkan, bukan berarti pasangan kamu harus dibiarkan begitu saja tanpa kabar, kan?

Selain pasanganmu merasa masih dihargai keberadaannya, dengan memberi kabar artinya kamu juga membantu untuk tetap mempertahankan hubungan kalian. Jangan sampai kalian menciptakan masalah baru hanya gara-gara masalah sepele, ya!

Lakukan hal menyenangkan yang dapat dilakukan secara online

Tentunya, jangan lupa untuk melakukan hal baru yang menyenangkan walau hanya secara online. Contohnya, bermain game online atau hanya sekadar berkirim-kiriman video lucu melalui sosial media. Walau terlihat sepele, tetapi sesungguhnya hal seperti ini berpengaruh, lho!

Dengan hal kecil seperti ini, kamu akan tetap melibatkannya dalam hal-hal yang mampu membuatmu bahagia. Hubungan kalian juga tetap akan terasa seru, deh!

Jangan terlalu posesif dan hindari rasa tidak percaya terhadapnya

Kunci agar LDR-mu dengan pasangan tetap harmonis adalah rasa percaya! Walaupun berat, kamu harus perlahan belajar mempercayai pasanganmu. Jangan menuntutnya berbagai macam hal yang membuatnya risih, dan sebisa mungkin untuk tidak terlalu posesif dengannya.

Terlalu posesif berarti sama saja dengan kamu yang belum sepenuhnya percaya dengan pasanganmu. Duh, jangan sampai dia malas denganmu hanya karena ini, ya!

Itu tadi agar hubunganmu dengan pasangan tetap harmonis dan seru walau sedang LDR. Ingat, sebisa mungkin kurangi hal-hal yang mampu memicu perselisihan paham antara kalian, ya. Apabila ada masalah, selesaikan baik-baik dan jangan terbawa emosi. Oke?