Kategori
Bisnis

Ajik Krisna Bali Mulai Bangkitkan Kembali Bisnis di Tengah Pandemik

Ajik Krisna Bali Mulai Bangkitkan Kembali Bisnis di Tengah Pandemik

Ajik Krisna Bali Mulai Bangkitkan Kembali Bisnis di Tengah PandemikBali adalah sebuah di Indonesia yang dikenal karena memiliki pulau berapi yang hijau, terasering sawah yang unik, pantai, dan terumbu karang yang cantik. Terdapat banyak tempat wisata religi seperti Pura Uluwatu yang berdiri di atas tebing.

Di Selatan, kota pesisir pantai Kuta menawarkan wisata hiburan malam yang tak pernah sepi, sementara Seminyak, Sanur, dan Nusa Dua dikenal dengan suguhan resort yang populer. Pulau Bali juga dikenal sebagai tempat untuk relaksasi dengan yoga dan meditasi.

Pandemik COVID-19 membuat bisnis pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, I Gusti Ngurah Anom terpuruk. Selama tiga bulan awal masuknya wabah tersebut ke Indonesia, pria yang akrab disapa Ajik itu, mengaku merasa galau menantikan poker kapan pandemik usai.

“Pas pandemik itu bulan Maret. Begitu itu pas banget Nyepi. Setelah Nyepi kita tutup dan Bali tutup total. Saya sempat kaget, sedih juga, musibah apa yang kita alami. Bukan hanya Indonesia tapi seluruh dunia. Betul-betul saya stres, galau apakah akan lama, “kata Ajik dalam virtual webinar yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Rabu (2/12/2020).

“Saya pikir bulan depan akan selelsai ternyata sampai sekarang belum selesai. Bulan tiga sampai lima, masih merenung, sedih, cemas, ya nano-nanolah (perasaan),” tambah dia.

1. Ajik enggan sedih berkepanjangan dan mulai bertani
Jatuh Bangun Ajik Krisna Bali Bangkitkan Bisnis di Tengah Pandemik

Ajik enggan terus terpuruk meratapi kondisi tersebut. Dia sadar bahwa pandemik COVID-19 bukan untuk disesali. Hingga akhirnya pada akhir Mei 2020, dia mulai mencari cara untuk bangkit dan bertahan hidup.

“Saya harus bangkit bagaimana caranya saya, mau tidak mau kembali ke pertanian. Saya ada lahan di Bali Utara sekitar 23 hektare. Kita sama tim mulai berkebun menanam kacang, pisang, nanas dan lain-lain. Tujuannya paling tidak mengisi hari kosong dan kegalauan,” ungkap Ajik.

2. Tidak gentar meski sempat kena  bully
Jatuh Bangun Ajik Krisna Bali Bangkitkan Bisnis di Tengah Pandemik

Anom mengakui bila keputusannya tersebut tidak mendapat apresiasi terhadap beberapa orang-orang yang dia kenal. Namun demikian, dia enggan ambil pusing dengan perundungan-an tersebut.

“Saya sempat di- bully  masa ‘seorang Ajik Krisna bertani’. Tapi memang perjalanan saya dari nol, dari keluarga petani. Saya memang berasal dari orang yang miskin,” tutur dia.

3. Keputusan Ajik untuk bertani justru membuahkan hasil
Jatuh Bangun Ajik Krisna Bali Bangkitkan Bisnis di Tengah Pandemik

Seiring berjalannya waktu, keputusan Anom untuk bertani saat bisnisnya tengah lesu ternyata mampu membuahkan hasil. Hasil perkebunannya yang mampu menjadi produk camilan yang dijual kembali di toko oleh-olehnya. Dia menyadari bahwa produk camilan Bali karena itu merupakan yang paling diburu untuk dijadikan oleh-oleh para wisatawan.

“Setelah berkebun, panen kacang. Pandemik membawa berkah. Jadi banyak produk saya buat. Pertama produksi kacang kapri, pie susu Ajik yang sekarang reseller banyak. Kemudian bakpia Ajik, dan lain-lain,” imbuhnya.

4. Bisa bekerja karyawan kembali
Jatuh Bangun Ajik Krisna Bali Bangkitkan Bisnis di Tengah Pandemik

Ajik bercerita bahwa strategi bisnisnya itu berhasil mengembalikan keadaan seperti semula. Pada periode awal pandemik menghantam, dia udah harus merumahkan 2000 karyawannya atau 80 persen dari total karyawan Krisna yang sebanyak 2500 orang. Namun demikian, seiring mulai pulihnya kondisi ekonomi, 60 persen karyawannya mulai kembali dipekerjakan.

“Kalau Krisna Juli awal sudah buka, bahkan sampai saat ini keuntungan pariwisata sudah hampir 30-40 persen,” ucap dia. Sementara omzet menurutnya sudah mencatat angka 60 persen. 

5. Para pelaku usaha di Indonesia bersabarlah

Meski kini masih tertatih-tatih, Ajik optimistis sektor pariwisata di Indonesia akan kembali pulih di 2021 sehingga seluruh pelaku usaha di sektor pariwisata bisa ikut bangkit.

Ajik pun berpesan kepada semua pelaku usaha atau masyarakat yang saat ini sedang terdampak pandemik COVID-19 untuk bisa bangkit. Dia yakin akan selalu ada sedikit cahaya di tengah lorong yang gelap.

“Buat temen-temen semuanya kita harus bangkit. Berkah buat saya di masa pandemik ini buat saya dan keluarga membuat inovasi produk,” ujarnya

Kategori
Bisnis

5 Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Wabah COVID-19

5 Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Wabah COVID-19

5 Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Wabah COVID-19 – Munculnya wabah COVID-19 mengubah pola interaksi suatu usaha dengan pelanggan. Terlebih lagi masyarakat yang lebih banyak dirumah membuat banyak para pebisnis menurun.

Dilansir https://stgeorgesyria.org ada beberapa cara yang dapat anda lakukan sebagai pemilik bisnis agar tetap mampu bertahan di tengah pandemi ini. Yuk simak

1. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan 

Di situasi seperti saat ini, sebagai pemilik bisnis, kamu perlu menunjukkan empati kepada pelanggan. Para pelanggan bisnismu pasti tengah menerima setumpuk informasi terkait wabah COVID-19 beberapa waktu belakangan ini.

Tentu kamu tetap perlu menjaga komunikasi dengan pelanggan, melalui kanal media sosial atau mengirimkan surat elektronik, tapi pilihlah bahasa yang penuh empati. Susunlah komunikasi sedemikian rupa, sehingga pelanggan menangkap pesan bahwa “bisnismu hadir untuk memudahkan mereka”.

2. Promosi yang tepat 

Sekarang merupakan saat yang tepat untuk membuat promosi. Namun, kamu perlu merancang promosi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan di tengah situasi saat ini.Kebutuhan utama semua orang saat ini adalah keselamatan dan mampu bertahan.

Jika kamu mampu merancang program-program promosi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dengan sendirinya pelanggan akan tetap setia pada bisnismu. Sebab mereka dapat merasakan ada nilai lebih yang dirasakan ketika berbelanja produk milikmu.

3. Metode pemasaran yang kreatif 

Selain program promosi itu sendiri, media untuk menginformasikan program tersebut juga harus tepat. Tentu kamu perlu mengoptimalkan pemasaran secara digital. Namun, kesesuaian audiens dari tiap kanal media sosial juga perlu kamu perhatikan. Pemasaran yang dilakukan di Instagram tentu berbeda dengan Twitter, misalnya. Kenali karakter pelanggan di masing-masing kanal media sosial ya.

4. Kelola keuangan bisnis dengan baik 

Pastikan arus kas bisnismu tetap tercatat dengan baik. Sebab di situasi sulit ini, kamu juga perlu sangat cermat dalam mengelola keuangan. Jika kamu yang masih merasa kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan, kamu dapat memanfaatkan aplikasi laporan keuangan untuk membantumu.

Pemanfaatan aplikasi tersebut akan memudahkan kamu untuk memantau uang yang masuk dan keluar, tren penjualan, serta alokasi biaya. Dengan demikian, kamu memiliki data yang memadai untuk mengambil kebijakan terkait keuangan perusahaan, keputusan terkait strategi pemasaran, serta jumlah inventori.

5. Jangan berhenti 

Tidak ada yang mengatakan bahwa situasi ini mudah bila kamu berpikir positif, atau bersikaplah optimis agar wabah COVID-19 ini segera berakhir. Tidak ada jaminan semacam itu.

Akan tetapi, kamu benar-benar perlu mencoba tidak memiliki sugesti bahwa bisnis milikmu akan berakhir akibat pandemi ini, dan cobalah mengelola rasa panik dan stres dengan baik. Sehingga akhirnya, keputusan bisnis yang kamu ambil dapat lebih rasional dan terukur.

Sebab meski sangat sulit, sekarang bukan waktunya untuk berhenti. Kamu perlu terus memasarkan produk, berusaha menciptakan penjualan, menggaet pelanggan baru sambil mempertahankan mereka yang setia. Dan semua hal tersebut tidak akan terjadi, jika kamu berhenti.