Kategori
Bisnis

Brian Armstrong, CEO yang Makin Kaya setelah Coinbase Go Public

Brian Armstrong, CEO yang Makin Kaya setelah Coinbase Go Public

Di lansir dari lamarieeenfolie.com, Coinbase platform perdagangan cryptocurrency terbesar di Amerika Serikat (AS), baru saja go public pada Rabu (14/4/2021). Namun, kesuksesan langsung di raih perusahaan, di mana harga sahamnya di tutup lebih tinggi dari harga referensi yang telah di keluarkan hari itu.

Menurut IDN Poker APK, di awal perdagangan harga saham Coinbase menyentuh 381 dolar AS per saham, naik lebih dari 50 persen dari harga referensi untuk sahamnya yang sebesar 250 dolar AS per saham. Harga sahamnya dengan cepat melonjak ke level tertinggi hampir 430 dolar AS sebelum turun lagi hingga di tutup pada sekitar 328 dolar AS per saham, atau lebih tinggi 30 lebih dari harga referensi.

Dengan harga itu, Coinbase yang terdaftar di Nasdaq memiliki valuasi sekitar 86 miliar dolar AS. Padahal beberapa minggu sebelum penawaran publik perdana (IPO), valuasi pribadi Coinbase adalah 65 miliar dolar AS. Hal ini pun langsung membuat pendiri dan CEO Coinbase Brian Armstrong masuk daftar 100 orang terkaya di dunia.

Berikut adalah sejumlah hal yang perlu di ketahui soal Armstrong dan Coinbase.

1. Memiliki 20 persen saham Coinbase

Menurut Celebrity Net Worth, Armstrong memiliki 20 persen saham perusahaan. Pada saat harga saham menyentuh 381 dolar AS per saham, itu memberinya kekayaan bersih 20 miliar dolar AS.

Itu artinya Brian Armstrong langsung melejit ke dalam jajaran 100 orang terkaya di dunia. Dengan total kekayaan bersih itu, Armstrong berada di urutan ke-73 orang terkaya di dunia.

2. Alasan mendirikan Coinbase

Ketertarikan Armstrong pada Bitcoin muncul pada 2010, ketika ia menemukan whitepaper Bitcoin asli yang di tulis oleh pendiri misterius cryptocurrency itu, Satoshi Nakamoto. Pada saat itu Armstrong bekerja sebagai konsultan dan ia mengatakan bahwa setelah membaca whitepaper itu dia tidak bisa menyingkirkan Bitcoin dari kepalanya.

Pada saat itu, membeli atau menjual Bitcoin sangatlah sulit. Bahkan Armstrong yang memiliki gelar master di bidang Ilmu Komputer, menganggap prosesnya rumit. Hal tersebut memberinya ide untuk menciptakan platform jual-beli Bitcoin yang lebih mudah.

3. Bekerja sama dengan rekannya

Setelah menemukan ide tersebut, Armstrong segera bermitra dengan seorang temannya yang bernama Fred Ehrsam untuk membuat platform perdagangan cryptocurrency. Brian dan Fred bertemu di subreddit Bitcoin.

Mereka secara resmi mendirikan Coinbase pada 2012 setelah mengumpulkan 150 ribu dolar AS dari inkubator teknologi Y Combinator. Brian menjabat sebagai CEO. Fred menjabat sebagai Presiden.

Setahun kemudian, keduanya mengumpulkan 25 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri B yang memberi perusahaan valuasi sebesar 143 juta juta. Investor dalam putaran ini termasuk Union Square Ventures, Andreessen Horowitz dan QueensBridge Venture Partners. Pada saat itu, harga satu Bitcoin adalah 130 dolar AS.

Pada 2017, Fred Ehrsam mengundurkan diri dari perannya. Namun dia tetap di dewan dan masih memiliki sekitar 9 persen saham Coinbase yang memberinya kekayaan bersih 9 miliar dolar AS pada harga saham 381 dolar AS per saham.