Kategori
Relationship

Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng

Studi Menemukan Rasa Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng

Bahagia Punya Peran pada Hubungan yang Langgeng – Menjalani pernikahan, setiap pasangan suami-istri harus memiliki dua hal dalam hubungan mereka agar pernikahan bisa bahagia dan langgeng hingga tua. Banyak orang mungkin penasaran, apa yang bisa membuat pernikahan bahagia dan langgeng?

Setiap orang punya kesempatan hidup bersama dengan orang yang dicintai. Namun, tidak setiap dari mereka bisa mendukung. Tak hanya pada tahap pacaran, pasangan yang telah bertahun-tahun menikah, pun belum tentu bisa bersama selamanya.

Sementara itu, ada pula kisah cinta dari kekasih yang mampu bertahan hingga maut. Sejalan dengan topik ini, kami mencari tahu apa saja indikator yang membuat hubungan bertahan lama. Berikut ulasan dari beberapa ahli dan hasil Live22 Indonesia studi tentang hubungan.

Salah satu hasil studi dari O’Leary menekankan pada  passion for life , di mana emosi yang kuat berperan penting dalam hubungan

Siapa sangka bahwa pemikiran sedikit obsesif terhadap pasangan, akan berdampak positif pada hubungan? Setidaknya, prinsip ini berlaku bagi perempuan.

Menurut penelitian O’Leary, dimensi lain dari indikator hubungan yang berjalan lama, menunjukkan pemikiran pemikiran obsesif pada pasangan. Perempuan tak begitu peduli di mana pasangannya berada saat itu. Mereka justru mengembangkan pemikiran obsesif yang masih dalam batas wajar.

O’Lear kuaty dan mengikuti juga  semangat hidup,  di mana emosi memengaruhi hubungan percintaan individu. Hubungan yang berlandaskan  gairah,  sering kali berkolaborasi bersama  gairah  dari hobi, bahkan aktivitas politik secara pribadi.

Otak kita dirancang sedemikian rupa untuk menerima respons yang sama kuatnya antara frekuensi hubungan asmara dengan hal-hal yang menarik bagi kita.

Jeli memilih topik yang penting untuk dibahas, menjadi salah satu rahasia pernikahan yang langgeng

Setelah menikah atau ketika dua orang hidup bersama, pasangan memang menemukan persamaan dalam beberapa hal. Namun pada satu waktu, tak bisa ditampik bahwa keduanya merupakan orang dengan karakter berbeda. Meski bukan perkara mudah, usaha untuk menyesuaikan itu, sebenarnya berlangsung melalui proses dari waktu ke waktu.

Melansir dari Psychcentral, Psikolog dan Ahli Kesehatan Mental, John Grahol, membagikan lima aspek rahasia dalam hubungan pernikahan. Ia menyarankan supaya lebih jeli dalam memilih topik bahasan yang perlu dibicarakan bersama pasangan.

Grahol memisalkan, apakah seseorang sungguh-sungguh ingin bertengkar karena hal kecil seperti siapa yang harus membersihkan kamar mandi, atau menyimpan energi untuk topik penting seperti kondisi keuangan, karier, atau pendidikan anak.

Begitu banyak pasangan bertengkar karena sesuatu yang tak perlu. Termasuk, ketika hal itu di luar dari konteks isu penting dalam hubungan.

Peneliti menemukan 12 analisis faktor yang menjadi penguat hubungan

Menurut jurnal Social Psychological and Personality Science (2012), psikolog Stony Brook University, K. Daniel O’Leary dan timnya, menyebutkan bahwa tak banyak orang yang masih saling mencintai dalam kurun waktu 10 tahun pernikahan. Namun O’Leary dan tim justru menemukan analisis faktor yang dapat menguatkan pernikahan pada mereka yang hubungannya langgeng.

Faktor penguat hubungan itu dibagi menjadi 12 dimensi, yang mana beberapa di antaranya adalah berpikir positif terhadap pasangan (baik saat bersama atau tidak), menunjukkan perhatian dan minat pada hubungan seksual, berbagi judul novel dan aktivitas menantang, hingga perasaan bahagia secara umum dalam diri seseorang.

Sementara itu, ada hal lain yang justru bisa menghambat hubungan pernikahan. Misalnya, bersikap needy

Dilansir lamarieeenfolie.com, psikolog dan penulis Esther Perel, menyebutkan bahwa bersikap terlalu membutuhkan pasangan adalah musuh dari hubungan romantis jangka panjang.

“Ketika aku melihat pasanganku melakukan apa yang menarik menurutnya, aku melihat dan memahami beberapa pemahaman baru, bahwa kita masih bisa saling terbuka dan berada di sisi satu sama lain. Jika kalian ingin mempertahankan hubungan, beri kesempatan pasangan melakukan apa yang mereka suka,” terang Perel.

Terlalu membutuhkan pasangan, yang dapat diartikan ketika kita mencari rasa aman dan stabilitas darinya, sikap ini akan menghalangi keberlangsungan hubungan itu sendiri. Namun saat kita tahu kapan waktunya bersikap independen, ini akan berdampak baik pada hubungan.

Lantas, apa saja faktor yang memengaruhi kepuasan pada hubungan yang langgeng dan bahagia?

Dilansir lamarieeenfolie.com, Antropolog Biologi dan Peneliti Senior dari The Kinsey Institute, Helen Fisher, memberikan temuan mengenai tiga elemen esensial neuro-kimia pada pada orang dengan kepuasan hubungan tinggi. Fisher melakukan scan otak dan hasil komponen itu terdiri dari empati, mengendalikan perasaan dan stres, serta mengembangkan pandangan positif terhadap pasangan.

Pada hubungan bahagia, individu mencoba memahami perspektif dari pasangan, alih-alih selalu bersikap membenarkan diri. Mengendalikan diri dalam hal ini, menurut Fisher, juga tentang mengontrol kata-kata yang keluar ketika kita marah, hingga aktivitas coping seperti pergi olahraga, membaca buku, atau bermain dengan hewan peliharaan.

Mencoba melihat pandangan positif dari pasangan, mungkin terdengar seperti ilusi positif. Namun pada saat tertentu, ini dibutuhkan untuk mengurangi pemikiran negatif.

Tidak ada pasangan yang sempurna di dunia. Meski demikian, hubungan yang sempurna dapat terwujud bersedia kita bersedia fokus pada hal yang penting. Latihan mempraktikkan  pola pikir  ini, bukan hanya baik untuk pikiran, melainkan juga untuk hubungan.

Kategori
Relationship

Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Harmonis

Cara agar Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Seru dan Harmonis

Hubungan dengan Pasangan saat LDR Tetap Harmonis – Tidak ada yang ingin berpisah dengan pasangannya, apalagi setelah menikah. Namun, terkadang hubungan jarak jauh tidak dapat dihindari karena berbagai alasan termasuk pekerjaan.

Menjalani hubungan jarak jauh atau LDR memang tidak semudah seperti yang dibayangkan. Seringkali masalah datang kepada pasangan yang sedang menjalani LDR, mulai dari hal  yang kecil hingga besar. Masalah yang paling umum terjadi, tentu saja rasa bosan!

Pastinya, rasa bosan kala LDR tidak boleh dibiarkan dan harus diatasi. Nah, berikut ini webingmedia.com membagikan cara agar hubungan dengan pasangan saat LDR tetap seru dan harmonis, sehingga rasa bosan bisa dicegah! Disimak, yuk!

Luangkan waktu untuk sekedar video call dengan pasanganmu

Minimnya komunikasi bisa menjadi hal yang memicu adanya rasa bosan dalam suatu hubungan. Apalagi ditambah adanya jarak antara kalian, wah bahkan urusan jarang berkomunikasi saja bisa berdampak besar nantinya.

Luangkanlah waktu untuk melakukan video call dengan pasanganmu. Selain untuk melepas rindu, pasanganmu juga jadi tahu bahwa kamu masih memperhatikannya.

Beri tahu ia kabarmu, juga tentang hal lainnya yang mampu mempererat ikatan antara kalian. Hal ini bisa menumbuhkan rasa sayang kembali, walaupun hanya sebatas bersapa melalui dunia maya.

Sesekali, kirimkan ia makanan melalui fitur ojek online

Kamu juga harus memanfaatkan kecanggihan teknologi sekarang, nih. Sudah ada fitur pengiriman makanan yang dapat kita lakukan walau berbeda kota melalui aplikasi ojek online. Nah, kamu bisa banget sesekali mengirimkan pasanganmu makanan melalui kecanggihan teknologi ini!

Pasanganmu pasti akan merasa bahwa kamu masih memperhatikannya. Dengan begini, jauhnya jarak jadi tidak berarti lagi, deh!

Hubungan Jarak Jauh Didasari Dari Bagaimana Kualitas Komunikasi Pasangan

Jangan lupa untuk selalu memberi kabar satu sama lain

Bagi kalian para pejuang LDR, memberi kabar merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan, nih. Salah paham bisa saja terjadi jika kalian meremehkan hal ini, lho. Walaupun jarak memisahkan, bukan berarti pasangan kamu harus dibiarkan begitu saja tanpa kabar, kan?

Selain pasanganmu merasa masih dihargai keberadaannya, dengan memberi kabar artinya kamu juga membantu untuk tetap mempertahankan hubungan kalian. Jangan sampai kalian menciptakan masalah baru hanya gara-gara masalah sepele, ya!

Lakukan hal menyenangkan yang dapat dilakukan secara online

Tentunya, jangan lupa untuk melakukan hal baru yang menyenangkan walau hanya secara online. Contohnya, bermain game online atau hanya sekadar berkirim-kiriman video lucu melalui sosial media. Walau terlihat sepele, tetapi sesungguhnya hal seperti ini berpengaruh, lho!

Dengan hal kecil seperti ini, kamu akan tetap melibatkannya dalam hal-hal yang mampu membuatmu bahagia. Hubungan kalian juga tetap akan terasa seru, deh!

Jangan terlalu posesif dan hindari rasa tidak percaya terhadapnya

Kunci agar LDR-mu dengan pasangan tetap harmonis adalah rasa percaya! Walaupun berat, kamu harus perlahan belajar mempercayai pasanganmu. Jangan menuntutnya berbagai macam hal yang membuatnya risih, dan sebisa mungkin untuk tidak terlalu posesif dengannya.

Terlalu posesif berarti sama saja dengan kamu yang belum sepenuhnya percaya dengan pasanganmu. Duh, jangan sampai dia malas denganmu hanya karena ini, ya!

Itu tadi agar hubunganmu dengan pasangan tetap harmonis dan seru walau sedang LDR. Ingat, sebisa mungkin kurangi hal-hal yang mampu memicu perselisihan paham antara kalian, ya. Apabila ada masalah, selesaikan baik-baik dan jangan terbawa emosi. Oke?